Remembering The Day : Pengajian - Anthie Haryadi

Sabtu, 07 November 2009

Remembering The Day : Pengajian


Hari ini satu tahun yang lalu...
Pengajian Menjelang Pernikahan Nda dan Yay..
Nggak kerasa banget ya udah 1 tahun..
Tadi abis buka-buka album foto,,
inget 1 tahun yang lalu,,
Mewek-Mewek pas pengajian,, minta maaf sama si Mama & Papa,,
Rasanya sedih banget deh,, tapi bahagia juga..

Tadi ngebaca lagi untaian kasih yang Nda bikin buat Mama & Papa,, jadi pengen nangis lagi deh, hehehe..

mau nostalgia ach,,,

Mama dan papa yang anti sayang
Ketika pertama kali Dia wahyu kan telinga sebagai pendengaran, maka selaksa makna dan tujuan dari penciptaan itu hanya bermuara pada satu kewajiban. Pertama kali Dia wahyukan mata sebagai penglihatan, maka selaksa hak dan kewajiban dari penciptaan itu hanya bermuara pada satu keharusahan. Begitu seterusnya saat Dia karuniakan Qalbu, akal, sepasang tangan dan kaki, hidung, lidah dan perasaan, semua itu hanya abdi dari satu kepentingan, yaitu memenuhi wujud penghambaan manusia kepada penciptaNya.
Maka terima kasih tiada terhingga karena Mama dan Papa telah menjaga hak Anti untuk menjadi hambaNya, dan mengarungi hidup di sisi Mama dan Papa dalam koridor kecintaan kepadaNya.

Ma… ketika mama melahirkan Anti…
Terbayang betapa besarnya jiwa dan betapa lapangnya hati untuk berada dalam dua pilihan, bahwa mungkin akan ada 1 diantara 2 yang terlepas dari hidup. Tiada tergambar gigih upaya dan keikhlasan demi amanah yang Mama impikan.
Meski sakit meradang.. dan Jiwa mungkin melayang.

Pa… ketika itu demi Anti…
Terbayang papa hanya mampu mereka-reka yang akan terjadi dengan dada berdegup, mengisi doa demi doa untuk karunia terbaik dari Nya mendampingi mama.
Menanti jawab dengan penuh tawakkal dan kesungguhan.

Mama dan Papa yang anti sayang
Ketika Anti perlahan menjadi dewasa, pasti itu berangkat dari pembelajaran Mama dan Papa sebelumnya. Pasti itu berangkat dari ketegaran Mama berjuang, dan keberanian Papa melepas Anti menyongsong hari depan.

Mama dan Papa yang anti sayang
Ketika detik semakin jauh merangkak
Semakin banyak Anti temukan mutu manikam kehidupan yang lahir dari keindahan hati Mama dan kebijakan hati Papa. Nurani Mama adalah lorong tak berujung untuk sebuah ketenangan dariNya. Kaki dan tangan papa adalah pengorbanan yang tak kenal lelah mengantar doa dan ikhtiar kepadaNya.

Mama dan Papa yang anti sayang
Ketika detik semakin enggan untuk ditahan
Maka serasa terhalang jarak dan waktu untuk merengkuh kembali masa bersama. Selaksa keinginan dan kerinduan untuk menjaga Mama dan Papa, menjadi penyejuk, dan berada disisi saat dibutuhkan. Semua itu sungguh bergejolak, bahkan mungkin menggoyahkan keyakinan untuk melangkah. Namun tiada yang dapat Anti lakukan selain memasrahkan diri menyemai keyakinan, bahwa doa Mama dan Papa akan senantiasa menjadi sandaran.

Inilah Anti, Ma,,Pa
Yang memohon restu Khidmat Mama dan Papa, memohon segenap ampunan atas salah dan dosa, yang takkan beranjak tanpa senyum Mama dan Papa, takkan melangkan tanpa doa dan pancaran cinta. Inilah Anti yang mencintai Arvi, yang berniat mengikat janji dengan iringan doa dan restu Mama dan Papa.

Perkenankan Ma, Pa
Anti dan Arvi mengarungi hari-hari menauladani Mama dan Papa, menjadi manusia yang berbudi, menjadi muslim yang dicintai, dan menjadi pasangan yang saling melengkapi.
Biarkan kerikil mengoyak kaki-kaki kami dalam menapaki hari demi hari
Ingatkan ketika kendali mulai longgar terggenggam dan langkah mulai tak sejalan..
Doakan Ma..Pa …. Dengan segenap keiklasan











oia,,, Please,,Please,,Please,,,
Jangan meng copy Untaian Kasih di atas tanpa Ijin dari Nda ya.. Soalnya itu bikin nya perlu waktu 3 bulan loh,,, dan bener-bener dari hati.. Jadi kalo ada yang mau copy si Untaian Kasih,, boleh-boleh aja,, tapi ijin dulu ke Nda ya,, kalo minta nya baik-baik pasti juga Nda kasih kok...

Tidak ada komentar:

@templatesyard